Sebelum melangkah lebih jauh bagi
pengguna pemula harus memahami filosofi dasar dari perangkat lunak Drupal ini.
Drupal merupakan Framework dari sebuah Content Management
System, untuk membangun suatu situs dinamis dengan tingkat keamanan yang tinggi
dan hak akses antar pengguna yang terstruktur rapi sehingga memudahkan dalam
kolaborasi antar fungsi dan penggunanya. Selain itu Drupal memiliki sistem
layer database tersendiri sehingga tidak tergantung pada satu jenis database
engine saja. Maka tidak heran jika Drupal bisa berjalan dalam sistem berbasis
MySQL, Postgre, SQLite, MariaDB, MSSQL dan Oracle. Bandingkan dengan
perangkat lunak CMS atau webdevelopment lainnya (seperti WP, Joomla, Opencart,
ZendCart) hampir 95% hanya bisa berjalan dengan sistem database MySQL saja,
atau paling banter berjalan dengan padanannya MySQL yakni MariaDB.
Sebagai sebuah framework Drupal bisa
digunakan untuk membuat situs berbasis CMS (Content management system), weblog,
situs belanja online, atau situs dinamis lainnya seperti situs Game Online,
berbagai Situs Sistem informasi seperti untuk Rumah Sakit, Perpustakaan
digital, Surat kabar, manajemen akademik/sekolah dll. Dengan memahami filosofi
framework ini maka Anda diwajibkan menguasai Drupal dasarnya dan untuk
pengembangannya Anda harus merencanakan rancangan dibuatnya suatu situs dengan
cermat sehingga tidak terjadi pemborosan dalam penggunaan modul. Kenapa
pemilihan modul tambahan sangat penting.? karena semakin sedikit modul tambahan
yang kita gunakan semakin gegas pula situs kita dan perawatannya pun akan
semakin mudah dan ringan.
Untuk itu mulai tanamkan dalam
pikiran Anda bahwasanya Drupal adalah FRAMEWORK bukan CMS
apalagi WebBlog. Beberapa master Drupal menyebutnya sebagai CMF (Content
Management Framework).
Bagi Anda yang baru mengenal Drupal
ada beberapa istilah yang spesifik yang mungkin hanya dikenal atau ditemui
dalam CMS Drupal. Sebenarnya perbedaannya tidak terlalu mendasar tetapi cukup
penting untuk diketahui. Beberapa istilah tersebut adalah
1) Node: Satuan konten yang ada di Drupal
2) Content : Adalah tulisan atau artikel pengisi website
3) Taxonomy: bisa berarti Kategori tetapi lebih luas dan fleksibel
karena Taxonomy bisa dibuat daftar kategori yang berbeda untuk
masing-masing jenis node/konten.
4) Administer : Tempat pengaturan semua fungsi kerja drupal
5) Block: wadah konten yang bisa dipindah-pindahkan posisinya. Block
bisa pula berisi kode program sehingga isinya besa variabel atau dinamis
sesuai dengan kebutuhan.
6) Region : area dari tema situs tempat untuk menempatkan blok/menu
atau konten.
7) Themes : tema atau layout perwajahan website.
8) Module : fungsi pengaya tambahan pada situs agar lebih
berfungsi sesuai dengan keinginan kita
9) Input Format : (Text format untuk versi D7) menu untuk mengatur
format dari teks html yang akan kita tampilkan pada konten/node.
10) Permissions : Hak akses yang dimiliki user/roles untuk membatasi
kewenangan aksi terhadap suatu
konten, modul, tema atau fungsi situs lainnya.
11) Roles : kelompok user yang mempunyai permission yang sama.
12) Content Type
- Book
- Page
- Blog
- Story
- Forum
13) Body : isi dari konten secara full
14) Teaser : isi ringkasan dari konten, biasanya diambil sejumlah
xxx karakter dari isi awal konten. Dengan xxx panjang karakternya misalnya 300,
400, 900. Dan nilau defaultnya adalah 600.
15) Field : adalah bagian dari sutau struktur content tempat
menyimpan suatu data. Data yang disimpan ini bisa berupa tulisan, angka, image,
audio atau video. Setiap jenis content pada Drupal memiliki jumlah field dan
jenis data yang berbeda-beda bahkan bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
kita.
Demikian penjelasan tentang mengenal drupal
semoga bermanfaat.
sumber: Drupal Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar